IP Address merupakan sebuah alamat yang digunakan oleh setiap komputer dalam jaringan untuk saling berkomunikasi. Saat ini terdapat dua versi IP Address yang sangat pupuler, yaitu IP Address versi 4 (IP V4) dan IP Address versi 6, namun untuk saat ini penggunaan IP V6 masih sangat jarang.
Artikel kali ini hanya akan membahas tentang IP v4, namun perlu saya sampaikan, kenapa harus ada IP v6? IP v4 terdiri dari 32 bit, 32 bit tersebut dibagi menjadi 4 oktet dengan susunan 11111111.11111111.11111111.11111111 atau jika ditulis dalam desimal adalah 255.255.255.255, kita ketahui bahwa penghitungan bilangan desimal dimulai dari 0, jadi jumlah angka antara 0-255 adalah 256, sehingga secara teoritis jumlah komputer yang dapat terhubung dijaringan dunia adalah 256X256X256X256 yaitu sekitar 4.294.967.296. Untuk mengatasi jika sewaktu-waktu IP v4 sudah habis, maka diciptakanlah IP v6. Karena IP v6 terdiri dari 128 bit
Jika anda bingung mengenai konfersi dari bit ke oktet, dari bit ke desimal, atau sebaliknya anda dapat mengunjungi link ini
Penulisan IP v4
IP v4 ditulis dengan format 4 desimal yang dipisahkan dengan titik, dimana setiap desimal merepresentasikan 8 bit atau 1 oktet, (sangat diharapkan pembaca sudah memahami mengenai bit, oktet, desimal, hexa desimal, dll). Dimana dalam setiap desimal bernilai 0-255. Contoh penulisan untuk IP v4 adalah 171.10.1.2 . Dalam format penulisan IP v4 tersebut dibagi menjadi dua bagian
- Network ID digunakan untuk menunjukkan keunikan sebuah jaringan. Pada praktiknya komputer yang mempunyai network id berbeda tidak akan bisa berkomunikasi secara langsung. Analoginya dapat kita bayangkan sebagai sebuah desa. Nama desa menunjukkan network id nya. Setiap warga didalam desa dapat saling berkomunikasi secara langsung, namun jika ingin berkomunikasi dengan warga desa lain harus melewati kepala desa/tidak bisa komunikasi secara langsung.
- Host ID digunakan untuk menunjukkan keunikan komputer dalam sebuah jaringan. Setiap komputer dalam jaringan harus mempunyai host id berbeda. Analoginya adalah setiap orang disebuah desa harus mempunyai nama yang berbeda, bagaimana jika ada nama yang sama? maka kepala desa akan sulit untuk melakukan pendataan, begitu juga dalam sebuah jaringan komputer
Kelas-Kelas IP v4
IP v4 dibagi menjadi kelas A, B, C, D, dan E, namun yang sering digunakan di dunia internet hanyalah kelas A, B, dan C, sedangkan kelas D digunakan untuk IP Address Multicast, dan kelas E digunakan untuk percobaan/eksperimen, maka dari itu artikel ini hanya akan membahas kelas A, B, dan C
- Kelas A
IP v4 kelas A didesain untuk menangani jaringann sekala besar, Ciri husus yang dimiliki IP v4 kelas A adalah bahwa bilangan desimal pertama selalu angka diantara 0-126, contohnya adalah 10.100.128.1 kemudian 100.200.201.1 dan 126.1.2.9 sedangkan 128.1.1.4 bukanlah IP v4 kelas A. Pada IP v4 kelas A yang bertindak sebagai identitas jaringan/network id adalah nomor desimal pertama, sedangkan nomor desimal ke 2, 3, dan 4 menunjukkan identitas komputer/host id. Secara teoritis IP v4 kelas A dapat menampung hingga 16.777.216 yang didapat dari jumlah host id, yaitu 256X256X256
- Kelas B
IP v4 kelas B didesain untuk menangani jaringan skala menengah. Ciri utama IP v4 kelas B adalah selalu diawali dengan bilangan desimal antara 128-191. Contohnya adalah 191.24.34.1 kemudian 171.20.32.1 dan 128. 23.4.2. Pada IP v4 kelas B yang bertindak sebagai Network id adalah 2 desimal pertama sedangkan host id adalah 2 desimal terahir. Jumlah host yang bisa ditampung oleh IP v4 kelas B adalah sekitar 65.536 yang didapat dari jumlah host id, yaitu 256X256
- Kelas C
IP v4 kelas C dedasain untuk menangani jaringan skala kecil. Ciri utama IP v4 kelas C adalah selalu diawali dengan bilangan desimal antara 192-223. Contohnya adalah 193.24.34.1 kemudian 200.10.42.1 dan 221. 233.42.21. Pada IP v4 kelas C yang bertindak sebagai Network id adalah 3 desimal pertama sedangkan host id adalah 1 desimal terahir. Maka dari itu jumlah host yang bisa ditampung oleh IP v4 kelas C adalah sekitar 256
