Kamis, 22 September 2016

Lab 27 - Equal Cost Load Balancing EIGRP


Ada dua metode load balancing yang dapat kita gunakan pada EIGRP. Yaitu Equal Cost Load Balancing dan UnEqual Load Balancing. Pada artikel ini kita akan fokus mempelajari apa itu Equal Cost Load Balancing. Untuk materi tentang UnEqual Cost Load Balancing akan kita pelajari pada artikel selanjutnya.

Apa sih Equal Cost Load Balancing? dari namanya saja kita bisa menebak bahwa Equal Cost artinya adalah harga yang sama. Dari sini kita dapat mengartikan bahwa Equal Cost Load Balancing adalah metode Load Balance yang membagi beban sama rata terhadap route yang ada.

Sebagai contoh perhatikan topologi berikut
Gambar 1 Topologi sederhana EIGRP
Perhatikan bahwa R1 memiliki dua jalur untuk menuju PC1, yaitu melalui R2 dan R3. Jika kita melakukan konfigurasi EIGPR pada topologi sederhana diatas, maka otomatis EIGRP akan melakukan Equal Cost Load Balancing dan R1 akan menggunakan kedua jalur yang dimilikinya untuk mencapai PC1.

Lho kog bisa load balancing secara otomatis?? kalau tidak percaya coba lihat tabel routing di R1 berikut
R1#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set 24.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 24.24.24.0 [90/307200] via 12.12.12.2, 00:00:14, Ethernet0/0 34.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 34.34.34.0 [90/307200] via 13.13.13.3, 00:00:12, Ethernet0/1 D 192.168.4.0/24 [90/332800] via 13.13.13.3, 00:00:12, Ethernet0/1 [90/332800] via 12.12.12.2, 00:00:12, Ethernet0/0 R1#
Perhatikan bahwa R1 memiliki dua gateway untuk menuju network 192.168.4.0/24 (PC1). yaitu via 13.13.13.3 (R3) dan via 12.12.12.2 (R2). Perhatikan pula bahwa metric darii kedua jalur ini adalah sama, yaitu 332800. Dengan adanya dua jalur yang mempunyai metric sama seperti ini, artinya kita menerapkan Load Balancing dengan metode Equal Cost Load Balancing.

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa Equal Cost Load Balancing akan otomatis dikonfigurasikan oleh EIRP. Load Balancing metode ini akan otomatis dikonfigurasikan jika suatu router mempunyai dua jalur untuk menuju suatu network dan kedua jalur tersebut memiliki nilai metric yang sama.

Bagaimana jika suatu rotuer memiliki dua jalur untuk menuju suatu network namun kedua jalur tersebut memiliki metric yang berbeda? kita bisa menggunakan metode UnEqual Load Balancing. Apa itu UnEqual Load Balancing?? Akan kita bahas pada artikel berikutnya...
{ Read More }


Rabu, 21 September 2016

Lab 26 - Menghitung Metric EIGRP


Sebelumnya kita telah belajar beberapa materi EIGRP, sekarang kita akan lanjut belajar tentang EIGPR.. yaitu bagaiamana cara menghitung metric EIGRP. Sebagai contoh kasus, kita akan menggunakan topologi seperti berikut
Gambar 1 Topologi sederhana EIGRP
Diasumsikan kita telah mengkonfigurasi EIGRP pada topologi diatas,, sekarang kita akan fokus menghitung metric secara manual. 

Perhatikan bahwa R1 memiliki dua jalur untuk menuju PC1, yaitu via R2 dan via R3. Kita akan menghitung metric pada keda jalur tersebut dan mencoba menebak jalur mana yang dijadikan R1 sebagai best path untuk menuju PC1.

Secara default, berikut rumus yang digunakan untuk menghitung metric pada EIGRP.
Gambar 2 Rumus EIGRP Metric
Pertama kita akan menghitung metric pada jalur yang melewati R2. Untuk itu kita harus tahu berapa bandwidth dan delay pada interface eth0/0 R1.
R1#show interfaces eth0/0 Ethernet0/0 is up, line protocol is up Hardware is AmdP2, address is aabb.cc00.0100 (bia aabb.cc00.0100) Internet address is 12.12.12.1/24 MTU 1500 bytes, BW 10000 Kbit/sec, DLY 1000 usec, ........ ............ ..............
Perhatikan bahwa bandwidth pada interface ethernet adalah 10000 dan delay-nya adalah 1000. Perhatikan bahwa jalur yang melewati R2 semuanya menggunakan interface ethernet, ini artinya minimum bandwidth pada jalur ini adalah 10000.

Selanjutnya untuk jumlah delay pada jalur ini adalah 3000. Angka ini didapat dari penjumlahan delay pada link antara R1-R2, R2-R3, dan R3-PC1 (delay yang dihitung adalah delay dari out interface). Perhatikan bahwa ketiga link tersebut menggunakan teknologi ethernet, dan kita sudah tahu sebelumnya bahwa teknologi ethernet memiliki delay 1000.

Sampai disini kita sudah bisa menghitung metric EIGRP pada jalur yang melewati R2.
Gambar 3 Metric EIGRP pada jalur via R2
Perhatikan bahwa kita sudah selesai menghitung metric pada jalur yang melewati R2. Hasilnya adalah 332800.

Selanjutnya kita coba hitung metric pada jalur yang melewati R3. Pertama kita lihat bandwidth dan delay interface se2/0 R1
R1#show interfaces se2/0 Serial2/0 is up, line protocol is up Hardware is M4T Internet address is 13.13.13.1/24 MTU 1500 bytes, BW 1544 Kbit/sec, DLY 20000 usec, ........ ............ ..............
Perhatikan bahwa bandwidth interface serial adalah 1544 dan delay-nya adalah 20000. Sehingga kita dapat mengambil kesimpulan bahwa bandwidth minimal pada jalur ini adalah 1544, hal ini dikarenakan jalur ini memiliki dua link, yaitu link antara R1-R3, dan R3-PC1. Kita tentu tahu bahwa link antara R3-PC1 memiliki teknologi ethernet ayng bandwidthnya 10000.

Selanjutnya untuk total delay adalah 21000. Angka ini diperoleh dari delay antara R1-R3 (20000) dan delay antara R3-PC1 (1000).
Gambar 4 Metric EIGRP pada jalur via R3
Perhatikan bahwa 8576,68393782 dibulatkan kebawah.. ingat!! selalu bulatkan kebawah!.. selanjutnya kalikan dengan 256. Hasilnya adalah 2195456, inilah nilai metric EIGRP pada jalur yang melewati R3.

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa R1 akan menggunakan jalur via R2 sebagai best path. Hal ini dikarenakan jalur tersebut memiliki metric yang lebih kecil dibanding jalur via R3. Sekarang kita coba cek tabel routing di R1

R1#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set 23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 23.23.23.0 [90/307200] via 12.12.12.2, 00:26:39, Ethernet0/0 D 192.168.3.0/24 [90/332800] via 12.12.12.2, 00:26:34, Ethernet0/0 R1#
Perhatikan nilai metric pada tabel routing R1 sudah sesuai dengan perhitungan kita. Sekarang kita coba matikan interface eth0/0 R1 dengan tujuan agar best path berubah menjadi jalur via R3.
R1#configure terminal R1(config)#interface eth0/0 R1(config-if)#shutdown R1(config-if)#exit
Sekarang kita coba lihat kembali tabel routing pada R1
R1#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set 12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 12.12.12.0 [90/2221056] via 13.13.13.3, 00:01:03, Serial2/0 23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 23.23.23.0 [90/2195456] via 13.13.13.3, 00:01:03, Serial2/0 D 192.168.3.0/24 [90/2195456] via 13.13.13.3, 00:01:03, Serial2/0 R1#
Perhatikan bahwa nilai metric saat menggunakan jalur via R3 adalah 2195456, ini juga sudah sesuai dengan perhitungan yang kita lakukan..

Oke sampai disini dulu artikel ini,, semoga bermanfaat dang jangan lupa share ya.. 'keep fight!'
{ Read More }


Kamis, 15 September 2016

Lab 25 - Floating Static Route Cisco

Judulnya keren banget, Floating Static Route, Makanan apaan lagi tuh??

Sebenarnya floating static route itu jika kita terjemahkan ke bahasa kita sehari-hari adalah fail over... Cuma aja cisco bikin istilah sendiri, mungkin biar kelihatan keren.. hehe

Sebagai contoh, perhatikan topologi berikut..
Gambar 1 Topologi static routing
Dari topologi diatas, R1 memiliki 2 jalur untuk menuju PC1, yaitu melewati R2 atau R3. Tujuan kita pada lab ini adalah agar jika sewaktu waktu jalur yang melewati R2 down, maka R1 akan beralih menggunakan jalur R3.

Konfigurasinya sederhana banget kog.. diasumsikan seluruh router sudah dikonfigurasi ip address seperti topologi ditas, diasumsikan juga seluruh router sudah dikonfigurasi routing static (kecuali R1). Disini kita hanya akan fokus pada R1!

Berikut konfigurasi pada R1
R1(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 12.12.12.2 R1(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 13.13.13.3 2
Parameter 2 pada perintah kedua menunjukkan distance. Artinya jalur yang melewati 12.12.12.2 akan memiliki distance 1 (default static route) dan jalur yang melewati 13.13.13.3 akan memiliki distance 2.

Hal ini akan menjadikan jalur yang melewati 13.13.13.3 hanya akan digunakan sebagai jalur cadangan. Jalur ini hanya akan aktif jika jalur yang melewati 12.12.12.2 down.

Perhatikan tabel routing di R1 berikut
R1#show ip route ... Gateway of last resort is not set 12.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks C 12.12.12.0/24 is directly connected, Ethernet0/0 13.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks C 13.13.13.0/24 is directly connected, Ethernet0/1 S 192.168.4.0/24 [1/0] via 12.12.12.2 R1#
Perhatikan bahwa jalur yang aktif untuk menuju network 192.168.4.0/24 hanyalah jalur yang melewati 12.12.12.2. Sekarang kita coba down kann jalur ini
R1(config)#interface eth0/0 R1(config-if)#shutdown R1(config-if)#exit
Sekarang kita coba lihat kembali tabel routing di R1
R1#show ip route ... Gateway of last resort is not set 13.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks C 13.13.13.0/24 is directly connected, Ethernet0/1 S 192.168.4.0/24 [2/0] via 13.13.13.3 R1#
Perhatikan bahwa saat ini R1 akan menggunakan jalur yang melewati 13.13.13.3, hal ini dikarenakan jalur 12.12.12.2 down.

Oke sampai disini dulu pembahasan kita kali ini. nantikan aritkel-artikel selanjutnya ya.. semoga bermanfaat...
{ Read More }


Rabu, 14 September 2016

Lab 24 - EIGRP Distribute List Filtering OUT


Kemarin kita sudah belajar konfigurasi EIGRP Filtering menggunakan distribute list in, Konfigurasi EIGRP Filtering menggunakan Distribute List IN.  Sekarang kita akan belajar filtering menggunakan distribute list out.

Kita akan menggunakan topologi yang sama dengan yang kita gunakan pada pembahasan distribute list in
Gambar 1 Topologi EIGRP
Oke langsung saja kita menggunakan contoh kasus

Kasus 1


Pada kasus pertama ini, tujuan kita adalah agar R3 tidak mengetahui network 192.168.1.0/24. Dengan tujuan seperti ini, kita bisa menerapkan dua jenis distribute list. Kita bisa menerapkan distribute list in pada R3, kita juga bisa menerapkan distribute list out pada R2.

Pembahasan tentang konsep dan konfigurasi distrubute list in sudah kita bahas pada artikel sebelumnya, jadi kali ini kita akan menggunakan distribute list out pada R2 untuk mewujudkan skenario pertama ini.

Sebelum mengkonfigurasi filtering, kita pastikan bahwa R3 masih mengetahui network 192.168.1.0/24
R3#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set 12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 12.12.12.0 [90/2195456] via 23.23.23.2, 00:05:10, Ethernet0/0 D 192.168.1.0/24 [90/2221056] via 23.23.23.2, 00:04:05, Ethernet0/0 D 192.168.2.0/24 [90/307200] via 23.23.23.2, 00:05:10, Ethernet0/0 R3#
Berikut konfigurasi filtering distribute list out agar R3 tidak mengetahui network 192.168.1.0/24
R2(config)#access-list 2 deny 192.168.1.0 0.0.0.255 R2(config)#access-list 2 permit any R2(config)#router eigrp 10 R2(config-router)#distribute-list 2 out eth0/0 R2(config-router)#exit
Sekarang kita coba cek tabel routing di R3
R3#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set 12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 12.12.12.0 [90/2195456] via 23.23.23.2, 00:09:11, Ethernet0/0 D 192.168.2.0/24 [90/307200] via 23.23.23.2, 00:09:11, Ethernet0/0 R3#
Perhatikan bahwa saat ini R3 tidak mengetahui informasi tentang network 192.168.1.0/24

Kasus 2


Pada kasus kedua ini, tujuan kita adalah agar R1 dan R2 tidak mengetahui network 192.168.3.0/24. Untuk mewujudkan kasus ini, kita juga bisa menggunakan dua cara. Cara pertama adalah dengan menerapkan distribute list in di R2 atau distribute list out di R3.

Pada kasus ini kita akan menggunakan distribute list out pada R3. Namun sebelumnya pastikan bahwa R1 dan R2 masih mengetahui network 192.168.3.0/24
R1#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set 23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 23.23.23.0 [90/2195456] via 12.12.12.2, 00:12:17, Serial2/0 D 192.168.2.0/24 [90/2195456] via 12.12.12.2, 00:12:17, Serial2/0 D 192.168.3.0/24 [90/2221056] via 12.12.12.2, 00:11:10, Serial2/0 R1#
R2#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set D 192.168.1.0/24 [90/2195456] via 12.12.12.1, 00:12:43, Serial2/0 D 192.168.3.0/24 [90/307200] via 23.23.23.3, 00:11:36, Ethernet0/0 R2#
Sekarang kita konfigurasikan distribute list out pada R3
R3(config)#access-list 2 deny 192.168.3.0 0.0.0.255 R3(config)#access-list 2 permit any R3(config)#router eigrp 10 R3(config-router)#distribute-list 2 out eth0/0 R3(config-router)#exit
Selanjutnya lakukan pengujian dengan melihat tabel routing di R1 dan R2
R1#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set 23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 23.23.23.0 [90/2195456] via 12.12.12.2, 00:14:58, Serial2/0 D 192.168.2.0/24 [90/2195456] via 12.12.12.2, 00:14:58, Serial2/0 R1#
R2#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set D 192.168.1.0/24 [90/2195456] via 12.12.12.1, 00:15:19, Serial2/0 R2#
Perhatikan bahwa saat ini R1 dan R2 sudah tidak mengetahui informasi tentang network 192.168.3.0/24.

Sampai disini dulu artikel ini,, semoga bermanfaat dan nantikan artikel-artikel selanjutnya..

{ Read More }


Jalan Jalan ke Curug Ciherang


Masih dalam suasana idul adha, hari ini aku bareng rekan-rekan Pesantren Networkers IDN dan temen-temen dari SMK TI Madinatul Quran jalan-jalan ke curug ciherang. Curug itu kata dalam bahasa sunda, kalau dibahasa indonesia artinya Air Terjun.

Sekitar pukul 7 pagi kami memulai perjalanan menuju curug. Perjalanan cukup lama sekitar jam setengan 10 kami baru sampai parkiran di curug. Baru datang sama Mas Bram langsung diajak foto-foto,

{ Read More }


Selasa, 13 September 2016

Lab 23 - EIGRP Distribute List Filtering IN

Sebelumnya kita telah belajar bagaiaman cara konfigurasi dasaar EIGRP, Konfigurasi Dasar EIGRP.

Sekarang kita akan belajar bagaimana melakukan filtering EIGRP menggunakan distribute list. Tujuan dari filtering ini adalah mencegah beberapa router untuk mengetahui beberapa network.

Distribute list itu sendiri ada dua, yaitu IN dan OUT. Pada artikel ini kita hanya akan fokus belajar distribute list IN. Untuk distribute list OUT akan kita pelajari besok di artikel selanjutnya.

Sepertinya materi ini akan sulit dijelaskan menggunakan teori, langsung saja kita menggunakan contoh kasus. Kita akan tetap menggunakan topologi yang sama dengan yang kita gunakan untuk belajar konfigurasi dasar EIGRP kemarin
Gambar 1 Topologi EIGRP
Untuk praktik kasus kasus distribute list pada artikel ini, diasumsikan bahwa Anda sudah selesai melakukan konfigurasi dasar EIGRP seperti yang disampaikan pada artikel sebelumnya.


Kasus 1


Kasus pertama, tujuan kita adalah untuk melarang R3 mengetahui network 192.168.1.0/24. Untuk itu kita harus mengkonfigurasi distribute list in di R3.

Sebelum melakukan konfigurasi distribute list, kita pastikan bahwa R3 masih mengetahui network 192.168.1.0/24
R3#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set 12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 12.12.12.0 [90/2195456] via 23.23.23.2, 00:14:17, Ethernet0/0 D 192.168.1.0/24 [90/2221056] via 23.23.23.2, 00:14:17, Ethernet0/0 D 192.168.2.0/24 [90/307200] via 23.23.23.2, 00:14:17, Ethernet0/0 R3#
Perhatikan bahwa R3 masih mengetahui network 192.168.1.0/24 melalui EIGRP. Selanjutnya kita konfigurasi distribute list untuk mewujudkan kasus 1 seperti berikut
R3(config)#access-list 1 deny 192.168.1.0 0.0.0.255 R3(config)#access-list 1 permit any R3(config)#router eigrp 10 R3(config-router)#distribute-list 1 in eth0/0
Setelah selesai konfigurasi distribute list seperti diatas, kita coba lihat tabel routing di R3. Seharusnya network 192.168.1.0/24 sudah hilang dari tabel routing di R3
R3#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set 12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 12.12.12.0 [90/2195456] via 23.23.23.2, 00:00:12, Ethernet0/0 D 192.168.2.0/24 [90/307200] via 23.23.23.2, 00:00:12, Ethernet0/0 R3#
Oke kita berhasil konfigurasi distribute list untuk kasus 1


Kasus 2


Selanjutnya di kasus 2, tujuan kita adalah melarang R1 dan R2 untuk mempelajari (mengetahui) network 192.168.3.0/24. Untuk mewujudkan kasus ini, kita bisa mengkonfigurasi distribute list in di R2.

Namun sebelum konfigurasi distribute list untuk kasus 2 ini, pastikan bahwa R1 dan R2 masih mengetahui network 192.168.3.0/24
R1#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set 23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 23.23.23.0 [90/2195456] via 12.12.12.2, 00:24:05, Serial2/0 D 192.168.2.0/24 [90/2195456] via 12.12.12.2, 00:24:05, Serial2/0 D 192.168.3.0/24 [90/2221056] via 12.12.12.2, 00:24:03, Serial2/0 R1#
R2#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set D 192.168.1.0/24 [90/2195456] via 12.12.12.1, 00:24:32, Serial2/0 D 192.168.3.0/24 [90/307200] via 23.23.23.3, 00:24:30, Ethernet0/0 R2#
Perhatikan bahwa R1 dan R2 masih mengetahui network 192.168.3.0/24 melalui EIGRP. Sekarang kita konfigurasi distribute list pada R2 agar network 192.168.3.0/24 hilang dari tabel routing R1 dan R2
R2(config)#access-list 1 deny 192.168.3.0 0.0.0.255 R2(config)#access-list 1 permit any R2(config)#router eigrp 10 R2(config-router)#distribute-list 1 in eth0/0
Setelah konfigurasi distribute list seperti diatas, kita coba lihat tabel routing di R1 dan R2. Pastikan bahwa network 192.168.3.0/24 sudah hilang dari tabel routing kedua router tersebut
R1#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set 23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 23.23.23.0 [90/2195456] via 12.12.12.2, 00:27:44, Serial2/0 D 192.168.2.0/24 [90/2195456] via 12.12.12.2, 00:27:44, Serial2/0 R1#
R2#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set D 192.168.1.0/24 [90/2195456] via 12.12.12.1, 00:28:35, Serial2/0 R2#
Perhatikan bahwa R1 dan R2 sudah tidak mengetahui tentang network 192.168.3.0/24 terbukti dengan tidak adanya entri route tentang network tersebut ditabel routing R1 dan R2.

Sampai saat ini kita sudah belajar tentang bagaimana cara filtering menggunakan distribute list in di EIGRP. Semoga bermanfaat dan jika ada yang kurang bisa difahami silahkan langsung ditanyakan..

{ Read More }


Senin, 12 September 2016

Lab 22 - Konfigurasi Dasar EIGRP


Hari ini kita kaan belajar cara konfigurasi dasar EIGRP. Meskipun artikel ini hanya membahas konfigurasi dasar EIGRP, namun artikel ini sangatlah penting. Karena kedepannya kita akan belajar konfigurasi EIGRP Advanced dan konfigurasi dasar yang dijelaskan pada artikel ini akan selalu digunakan.

Oke langsung saja, berikut topologi yang akan kita gunakan untuk praktik konfigurasi dasar EIGRP.
Pertama kita lakukan konfigurasi ip address pada setiap router.
Gambar 1 Topologi EIGRP
R1(config)#interface se2/0 R1(config-if)#no shutdown R1(config-if)#ip address 12.12.12.1 255.255.255.0 R1(config-if)#interface eth0/1 R1(config-if)#no shutdown R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
R2(config)#interface se2/0 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)#ip address 12.12.12.2 255.255.255.0 R2(config-if)#interface eth0/0 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)#ip address 23.23.23.2 255.255.255.0 R2(config-if)#interface eth0/1 R2(config-if)#no shutdown R2(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
R3(config)#interface eth0/0 R3(config-if)#no shutdown R3(config-if)#ip address 23.23.23.3 255.255.255.0 R3(config-if)#interface eth0/1 R3(config-if)#no shutdown R3(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Selanjutnya kita konfigurasikan eigrp pada seluruh router.
R1(config)#router eigrp 10 R1(config-router)#no auto-summary R1(config-router)#network 12.12.12.0 R1(config-router)#network 192.168.1.0
R2(config)#router eigrp 10 R2(config-router)#no auto-summary R2(config-router)#network 12.12.12.0 *Sep 12 10:00:08.595: %DUAL-5-NBRCHANGE: EIGRP-IPv4 10: Neighbor 12.12.12.1 (Serial2/0) is up: new adjacency R2(config-router)#network 23.23.23.0 R2(config-router)#network 192.168.2.0
Teks warna merah menunjukkan bahwa R2 berhasil mencapai adjacency dengan 12.12.12.1 (R1)
R3(config)#router eigrp 10 R3(config-router)#no auto-summary R3(config-router)#network 23.23.23.0 *Sep 12 10:01:09.367: %DUAL-5-NBRCHANGE: EIGRP-IPv4 10: Neighbor 23.23.23.2 (Ethernet0/0) is up: new adjacency R3(config-router)#network 192.168.3.0
Teks warna merah menunjukkan bahwa R3 berhasil mencapai adjacency dengan 23.23.23.2 (R2).

Saat seluruh router sudah mencapai adjacency dengan neighbor nya. Maka seharusnya tabel routing setiap router sudah lengkap seperti berikut
R1#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set 23.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 23.23.23.0 [90/2195456] via 12.12.12.2, 00:04:03, Serial2/0 D 192.168.2.0/24 [90/2195456] via 12.12.12.2, 00:02:52, Serial2/0 D 192.168.3.0/24 [90/2221056] via 12.12.12.2, 00:02:59, Serial2/0 R1#
R2#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set D 192.168.1.0/24 [90/2195456] via 12.12.12.1, 00:04:31, Serial2/0 D 192.168.3.0/24 [90/307200] via 23.23.23.3, 00:03:24, Ethernet0/0 R2#
R3#show ip route eigrp ... Gateway of last resort is not set 12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets D 12.12.12.0 [90/2195456] via 23.23.23.2, 00:04:02, Ethernet0/0 D 192.168.1.0/24 [90/2221056] via 23.23.23.2, 00:04:02, Ethernet0/0 D 192.168.2.0/24 [90/307200] via 23.23.23.2, 00:03:50, Ethernet0/0 R3#
Sampai saat ini kita sudah selesai dan berhasil konfigurasi EIGRP, semoga bermanfaat.. dan tunggu artikel selanjutnya tentang EIGRP ya...
{ Read More }


Minggu, 04 September 2016

Lab 21 - Dynamic Trunking Protocol (DTP)


Sebelumnya kita sudah belajar konsep dasar vlan dan intervlan rouitng : Konsep dasar VLAN InterVLAN Routing

Pada artikel ini kita tidak menggunakan IOU di GNS3, karena IOU layer 2 di GNS3 tidak support mode dynamic. Kita akan menggunakan Packet Tracer, jika teman-teman belum menginstallnya, silahkan baca artikel berikut : Install Cisco Packet Tracer di Ubuntu

Saat ini kita akan belajar tentang Dynamic Trunking Protocol (DTP). Apa itu DTP? Pada artikel sebelumnya, kita telah belajar bahwa mode dari switch ada dua, yaitu access (yang mengarah ke client) dan trunk (yang mengarah ke router atau switch lain).

Disini kita akan belajar dua mode lagi, yaitu mode dynamic desirable dan dynamic auto. Saat suatu interface memiliki mode dynamic, maka interface tersebut akan melakukan negosiasi dengan switch lawannya. Tujuan negosisasi ini adalah untuk menentukan apakah link tersebut akan menjadi access ataupun trunk. 

Mungkin kalau hanya dibahas dengan teori, materi ini akan sangat sulit dipahami, jadi kita langsung praktik aja..
Gambar 1 Topologi DTP
Secara default, mode pada interface switch adalah dynamic auto. Untuk melihat mode pada interface switch, kita bisa menggunakan perintah berikut
SW1#show interface fa0/1 switchport Name: Fa0/1 Switchport: Enabled Administrative Mode: dynamic auto Operational Mode: static access ...
SW2#show interface fa0/1 switchport Name: Fa0/1 Switchport: Enabled Administrative Mode: dynamic auto Operational Mode: static access ...
Perhatikan bahwa administrative mode pada kedua switch adalah dynamic auto. Dan operational modenya adah static access. Artinya saat ada interface dengan mode dynamic auto bertemu dengan mode dynamic auto, maka hasilnya akan access.

Sekarang kita coba ganti salah satu switch menjadi dynamic desirable
SW1(config)#interface fa0/1 SW1(config-if)#switchport mode dynamic desirable SW1(config-if)#exit
Oke setelah merubah mode di SW1 menjadi dynamic desirable, sekarang kita coba lihat status switchport dikedua switch
SW1(config)#do show interface fa0/1 switchport Name: Fa0/1 Switchport: Enabled Administrative Mode: dynamic desirable Operational Mode: trunk
SW2#show interface fa0/1 switchport Name: Fa0/1 Switchport: Enabled Administrative Mode: dynamic auto Operational Mode: trunk
Perhatikan bahwa saat dynamic desirable bertemu dengan dynamic auto, maka operational modenya akan menjadi trunk.

Sampai sekarang kita masih mencoba mode dynamic bertemu dengan dynamic. Sekarang kita coba mode static bertemu dengan mode dynamic. Misal mode static trunk bertemu dengan dynamic auto.
SW1(config)#interface fa0/1 SW1(config-if)#switchport mode trunk SW1(config-if)#exit
SW2(config)#interface fa0/1 SW2(config-if)#switchport mode dynamic auto SW2(config-if)#exit
Kita coba lihat status switchport di SW1 dan SW2
SW1(config)#do show interface fa0/1 switchport Name: Fa0/1 Switchport: Enabled Administrative Mode: trunk Operational Mode: trunk
SW2(config)#do show interface fa0/1 switchport Name: Fa0/1 Switchport: Enabled Administrative Mode: dynamic auto Operational Mode: trunk
Perhatikan bahwa saat mode static trunk bertemu dengan dynamic auto, maka operational modenya akan menjadi trunk.

Untuk lebih lengkapnya, berikut tabel yang menunjukkan perbedaan mode pada switch dan hasilnya


Static TrunkStatic AccessDynamic AutoDynamic Desirable
Static Trunk Trunk Limited Trunk Trunk
Static Access Limited Access Access Access
Dynamic Auto Trunk Access Access Trunk
Dynamic Desirable Trunk Access Trunk Trunk

Oke silahkan dipraktikkan seluruh mode sendiri, soalnya tidak mungkin artikel ini membahas seluruh mode tersebut, karena nanti bisa terlalu panjang artikelnya.

Sampai disini dulu artikel kali ini, semoga bermanfaat dan jangan lupa share ya..
{ Read More }


Lab 20 - InterVLAN Routing


Sebelumnya kita sudah belajar tentang vlan dan trunking : Konsep dan Konfigurasi VLAN di Cisco

Pada pembahasan konsep dan konfigurasi vlan, disebutkan bahwa PC yang berbeda vlan tidak akan pernah bisa berkomunikasi. Nah sekarang kita akan buat agar PC yang berbeda vlan bisa berkomunikasi. Bagaimana caranya? Kita akan menggunakan router!!

Teknik yang digunakan untuk menggabungkan vlan yang berbeda sehingga dapat saling berkomunikasi dinamakan InterVLAN Routing. Sesuai namanya, arti dari kata ini adalah routing antar vlan
{ Read More }


Sabtu, 03 September 2016

Lab 19 - Konsep dan Konfigurasi VLAN di Cisco


Sebelumnya kita sudah belajar bagaimana cara menjalankan cisco IOU di GNS3, jika teman-teman belum membacanya, silahkan kunjungi artikel berikut : Menjalankan IOU di GNS3 Ubuntu

Oke sekarang kita belajar tentang vlan. vlan merupakan sebuah mekanisme untuk melakukan segementasi jaringan pada layer 2. Kenapa harus dilakukan segementasi?? Yaitu untuk mempermudah network engineer untuk memanagemen jaringan.

{ Read More }


Lab 18 - Menjalankan Cisco IOU di Ubuntu


Sebelumnya kita sudah belajar cara install GNS3 di ubuntu, jika teman-teman belum install GNS3, silahkan baca dulu artikel berikut: Tutorial Install GNS3 di Ubuntu

Sebelum mulai belajar cara menjalankan IOU di GNS3, ada beberapa hal yang harus disiapkan:
  1. GNS3 sudah terinstall dengan baik
  2. File imagae dan licensi IOU, silahkan didownload disini (File ini sebenarnya ilegal, jadi gunakan dengan bijak)
Oke langsung saja kita belajar bagaimana cara menjalankan Cisco IOU di GNS3.
Unzip file IOU
admin@islam:~$ unzip IOU.zip
Archive: IOU.zip
inflating: CiscoIOUKeygen.py
inflating: i86bi-linux-l2-adventerprise-15.1b.bin
inflating: i86bi-linux-l3-adventerprisek9-15.2.4M1.bin
admin@islam:~$ ls
CiscoIOUKeygen.py
i86bi-linux-l2-adventerprise-15.1b.bin
i86bi-linux-l3-adventerprisek9-15.2.4M1.bin
IOU.zip
admin@islam:~$
Generate Licensi IOU
Sebelum menjalankan IOU, kita harus generate dan install licensi IOU dulu di GNS3
admin@islam:~$ chmod +x CiscoIOUKeygen.py admin@islam:~$ python CiscoIOUKeygen.py ********************************************************************* Cisco IOU License Generator - Kal 2011, python port of 2006 C version Add the following text to ~/.iourc: hostid=007f0101, hostname=islam, ioukey=7f0317 [license] islam = 84f1301a5d0ece12; You can disable the phone home feature with something like: echo '127.0.0.127 xml.cisco.com' >> /etc/hosts admin@islam:~$
Buat file licensi IOU
Perhatikan pada tahap generate licensi IOU, ada sebuah text yang menunjukkan licnesi IOU (teks bold warna merah). Sekarang yang harus kita lakukan adalah membuat sebuah file dann menyertakan licensi IOU yang sudah kita generate kedalamnya.
admin@islam:~$ nano iourc [license] islam = 84f1301a5d0ece12; admin@islam:~$
Import IOU licensi
Setelah membuat file licensi IOU, selanjutnya kita harus import file licensi tersebut ke GNS3. Berikut langkah untuk import licensi IOU (Edit --> Preferences)
Gambar 1 Import Licensi IOU
Cari lokasi penyimpanan file licensi IOU
Gambar 2 Import Licensi IOU
Import Image IOU
Pada tahap ini kita sudah selesai install licensi untuk IOU. Selanjutnya kita harus import file image IOU. Disini kita akan import file image IOU layer 2 dan layer 3. IOU Layer 2 adalah MLS dan IOU Layer 3 adalah Router. Oke langsung saja berikut langkah untuk import Image IOU
Gambar 2 import Layer 3 IOU
Pada kolom name, isikan dengan nama yang diinginkan. Pada kolom image IOU, arahkan ke file image yang sudah didownload sebelumnya. Dan pada kolom type isikan type yang sesuai dengan image yang diimport. Pada langkah diatas kita import IOU Layer 2, selanjutnya import IOU Layer 3
Gambar 4 Import Layer 3 IOU
Jalankan IOU
Setelah selesai import image IOU, kita sudah  bisa belajar cisco menggunakan GNS3. Berikut hasil percobaan IOU Layer 2 dan Layer 3
Gambar 5 Menjalankan IOU di GNS3
Oke sampai sekarang kita sudah bisa menjalankan Cisco IOU di GNS3. Semoga bermanfaat dan jangan lupa share ya...
{ Read More }


Lab 17 - Tutorial Install GNS3 di Ubuntu


GNS3 merupakan sebuah aplikasi yang bisa kita manfaatkan untuk emulator jaringan komputer. Artinya kita bisa menjalankan beberapa perangkat jaringan dalam sebuah komputer (virtualisasi). Biasanya aplikasi ini digunakan untuk keperluan belajar networking.

Dalam hal ini, kita bisa menjalankan perangkat jaringan dari beberapa vendor, seperti cisco dan mikrotik, tentu saja dengan fitur yang sedikit terbatas. Namun untuk keperluan belajar, GNS3 merupakan aplikasi yang sangat powerfull.

Pada artikel ini, kita hanya akan belajar cara install GNS3 di ubuntu, kenapa tidak sekalian di windows?? karena proses installasi GNS3 di windows sangatlah mudah, kita hanya perlu klik next, next, dan next. Namun di linux, ada beberapa hal yang harus dilakukan (sedikit lebih ribet).

Sebelum ke proses install GNS3, ada hal yang harus disiapkan
  1. OS Ubuntu sudah terinstall dengan baik
  2. Koneksi internet yang lancar
  3. File installer GNS3, bisa didownload disini
Pertama kita konfigurasi repository agar mengarah ke repo lokal. Hal ini perlu kita lakukan karena biasanya jika menggunakan repository default ubuntu, ada paket paket yang tidak bisa di install
admin@ubuntu:~$ sudo nano /etc/apt/sources.list deb http://kambing.ui.ac.id/ubuntu/ xenial main restricted universe multiverse deb http://kambing.ui.ac.id/ubuntu/ xenial-updates main restricted universe multivers deb http://kambing.ui.ac.id/ubuntu/ xenial-security main restricted universe multivers deb http://kambing.ui.ac.id/ubuntu/ xenial-backports main restricted universe multivers deb http://kambing.ui.ac.id/ubuntu/ xenial-proposed main restricted universe multiverse admin@ubuntu:~$ sudo apt-get update
Install beberapa paket yang dibutuhkan untuk GNS3
Paket paket ini harus diinstall sebelum kita melakukan proses installasi GNS3
admin@ubuntu:~$ sudo apt-get install python3-zmq python3-tornado python3-netifaces python3-setuptools python3-pyqt4 python3-ws4py uuid-dev cmake libelf-dev libpcap-dev
Unzip file installer GNS3
admin@ubuntu:~$ unzip GNS3-1.3.7.source.zip
Install Dynamips
Dynamips merupakan aplikasi yang kita butuhkan untuk menjalankan IOS Cisco
admin@ubuntu:~$ unzip dynamips-0.2.14.zip admin@ubuntu:~$ cd dynamips-0.2.14/ admin@ubuntu:~/dynamips-0.2.14$ mkdir build admin@ubuntu:~/dynamips-0.2.14$ cd build admin@ubuntu:~/dynamips-0.2.14$ cmake .. admin@ubuntu:~/dynamips-0.2.14$ make admin@ubuntu:~/dynamips-0.2.14$ sudo make install admin@ubuntu:~/dynamips-0.2.14$ sudo setcap cap_net_admin,cap_net_raw=ep /usr/local/bin/dynamips admin@ubuntu:~/dynamips-0.2.14$ cd ../..
Install GNS3 Server
admin@islam:~$ unzip gns3-server-1.3.7.zip admin@islam:~$ cd gns3-server-1.3.7/ admin@islam:~/gns3-server-1.3.7$ sudo python3 setup.py install admin@islam:~/gns3-server-1.3.7$ cd ..
Install GNS3 GUI
admin@islam:~$ unzip gns3-gui-1.3.7.zip admin@islam:~$ cd gns3-gui-1.3.7/ admin@islam:~/gns3-gui-1.3.7$ sudo python3 setup.py instal admin@islam:~/gns3-gui-1.3.7$ cd ..
Install Paket yang dibutuhkan IOU
Sama saja dengan Dynamips, IOU juga digunakan untuk menjalankan cisco. Hanya saja IOU lebih ringan dan lebih lengkap fiturnya, karena IOU benar benar mendekati real device cisco.
admin@islam:~$ sudo apt-get install libssl1.0.0:i386 admin@islam:~$ sudo ln -s /lib/i386-linux-gnu/libcrypto.so.1.0.0 /lib/libcrypto.so.4 admin@islam:~$ sudo apt-get install bison admin@islam:~$ sudo apt-get install flex admin@islam:~$ sudo apt-get install git admin@islam:~$ git clone http://github.com/ndevilla/iniparser.git admin@islam:~$ cd iniparser/ admin@islam:~/iniparser$ make admin@islam:~/iniparser$ sudo cp libiniparser.* /usr/lib/ admin@islam:~/iniparser$ sudo cp src/iniparser.h /usr/local/include admin@islam:~/iniparser$ sudo cp src/dictionary.h /usr/local/include admin@islam:~/iniparser$ cd ..
Install IOU
admin@islam:~$ unzip iouyap-0.95.zip admin@islam:~$ cd iouyap-0.95 admin@islam:~/iouyap-0.95$ sudo make install admin@islam:~/iouyap-0.95$ sudo cp iouyap /usr/local/bin admin@islam:~/iouyap-0.95$ cd ..
Install VPCS
VPCS digunakan untuk menjalankan mini PC di GNS3. Biasanya kita menggunakan VPCS pada end device untuk pengujian. Ada beberapa fitur yang disediakan VPCS seperti ping, traceroute, dll.
admin@islam:~$ unzip vpcs-0.6.zip admin@islam:~$ cd vpcs-0.6/src admin@islam:~/vpcs-0.6/src$ ./mk.sh admin@islam:~/vpcs-0.6/src$ sudo cp vpcs /usr/local/bin/ admin@islam:~/vpcs-0.6/src$ cd ../..
Install Wireshark
Wireshark merupakan aplikasi yang dapat kita gunakan untuk mengcapture packet. Kedepannya kita akan sangat sering belajar menggunakan aplikasi ini. Karena aplikasi ini sangat bermanfaat bagi kita untuk memahami bagaimana packet dalam jaringan berjalan.
admin@islam:~$ sudo apt-get install wireshark
Install Qemu
Qemu merupakan aplikasi virtualisasi layaknya virtualbox ataupun vmware. Biasanya qemu digunakan untuk menjalankan mikrotik di GNS3
admin@islam:~$ sudo apt-get install qemu
Install Virtualbox
Selain menggunakan qemu, kita juga bisa menggunakan virtualbox untuk aplikasi virtualisasi yang bisa diintegrasikan dengan GNS3. Kedepannya akan kita pelajari kapan saatnya kita menggunakan Qemu dan kapan saatnya kita menggunakan virtualbox
admin@islam:~$ sudo apt-get install virtualbox
Menjalankan GNS3
admin@islam:~$ gns3
Berikut tampilan halaman depan GNS3
{ Read More }


FeedBack

Jika Anda merasa terbantu dengan artikel dari Coretan Bocah IT, silahkan berlangganan GRATIS via email. Dengan begitu, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel baru yang terbit di Coretan Bocah IT

Masukkan Email :

IconIconIconFollow Me on Pinterest