Minggu, 04 September 2016

Lab 20 - InterVLAN Routing


Sebelumnya kita sudah belajar tentang vlan dan trunking : Konsep dan Konfigurasi VLAN di Cisco

Pada pembahasan konsep dan konfigurasi vlan, disebutkan bahwa PC yang berbeda vlan tidak akan pernah bisa berkomunikasi. Nah sekarang kita akan buat agar PC yang berbeda vlan bisa berkomunikasi. Bagaimana caranya? Kita akan menggunakan router!!

Teknik yang digunakan untuk menggabungkan vlan yang berbeda sehingga dapat saling berkomunikasi dinamakan InterVLAN Routing. Sesuai namanya, arti dari kata ini adalah routing antar vlan

Langsung saja kita praktik konfigurasi ya, untuk konsepnya kita pelajari sambil ngonfig..
Gambar 1 Topologi intervlan routing
Perhatikan gambar diatas, terlihat bahwa kita memiliki 3 vlan, yaitu vlan 10, 11, 13. Tujuan kita adalah bagaimana agar ketiga PC yang berada di vlan yang berbeda dapat saling berkomunikasi.

Konfigurasi pada SW1
Pada tahap ini konfigurasinya sama dengan yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya dibagian vlan. Pertama kita buat vlan sesuai dengan topologi
SW1(config)#vlan 10 SW1(config-vlan)#name VLAN-10 SW1(config-vlan)#exit SW1(config)#vlan 11 SW1(config-vlan)#name VLAN-11 SW1(config-vlan)#exit SW1(config)#vlan 12 SW1(config-vlan)#name VLAN-12 SW1(config-vlan)#exit
Lanjut daftarkan interface ke vlan yang sudah kita buat sebelumnya
SW1(config)#interface eth0/1 SW1(config-if)#switchport mode access SW1(config-if)#switchport access vlan 10 SW1(config-if)#exit SW1(config)#interface eth0/2 SW1(config-if)#switchport mode access SW1(config-if)#switchport access vlan 11 SW1(config-if)#exit SW1(config)#interface eth0/3 SW1(config-if)#switchport mode access SW1(config-if)#switchport access vlan 12 SW1(config-if)#exit
Terahir kita konfigurasi interface trunk. Jangan lupa untuk konfigurasi allowed trunk agar hanya vlan yang aktif saja yang diperbolehkan melewati interface trunk
SW1(config)#interface eth0/0 SW1(config-if)#switchport trunk encapsulation dot1q SW1(config-if)#switchport mode trunk SW1(config-if)#switchport trunk allowed vlan 10-12 SW1(config-if)#exit
Sampai tahap ini kita sudah selesai konfigurasi di SW1. Lanjut konfigurasi di R1

Konfigurasi di R1
Hal pertama yang harus dilakukan di R1 adalah mengaktifkan interface yang terhubung dengan SW1. Kenapa harus dihidupkan? karena secara default, interface pada cisco statusnya adalah down.
R1(config)#interface eth0/0 R1(config-if)#no shutdown R1(config-if)#exit
Jika kita perhatikan pada topologi, terdapat tiga vlan dan ketiga vlan tersebut hanya terkoneksi pada satu interface router, yaitu eth0/0. Karena itu kita harus membuat virtual interface pada eth0/0 sejumlah vlan yang ada. Berikut konfigurasi virtual interface untuk vlan 10
R1(config)#interface eth0/0.10 R1(config-subif)#encapsulation dot1q 10 R1(config-subif)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0 R1(config-subif)#exit
Perhatikan bahwa kita membuat sebuah virtual interface dengan nama eth0/0.10. Karena interface ini digunakan untuk vlan, maka kita harus konfigurasi encapsulasi dengan dot1q. Satu hal terahir yang mutlak harus dikonfigurasikan adalah ip address, mengapa harus dikonfigurasi ip address? kareana ini adalah router!

Oke lanjutkan konfigurasi virtual interface untuk vlan 11 dan 12
R1(config)#interface eth0/0.11 R1(config-subif)#encapsulation dot1q 11 R1(config-subif)#ip address 11.11.11.1 255.255.255.0 R1(config-subif)#exit R1(config)#interface eth0/0.12 R1(config-subif)#encapsulation dot1q 12 R1(config-subif)#ip address 12.12.12.1 255.255.255.0 R1(config-subif)#exit
Terahir untuk verifikasi, kita konfigurasikan ip address dan gateway di PC Client.
PC1> ip 10.10.10.2/24 10.10.10.1 Checking for duplicate address... PC1 : 10.10.10.2 255.255.255.0 gateway 10.10.10.1 PC1>
PC2> ip 11.11.11.2/24 11.11.11.1 Checking for duplicate address... PC1 : 11.11.11.2 255.255.255.0 gateway 11.11.11.1 PC2>
PC3> ip 12.12.12.2/24 12.12.12.1 Checking for duplicate address... PC1 : 12.12.12.2 255.255.255.0 gateway 12.12.12.1 PC3>
Sebelum melakukan pengujian ping antar client, pastikan seluruh client bisa ping ke gateway masing-masing terlebih dahulu.
PC1> ping 10.10.10.1 84 bytes from 10.10.10.1 icmp_seq=1 ttl=255 time=8.774 ms 84 bytes from 10.10.10.1 icmp_seq=2 ttl=255 time=0.888 ms 84 bytes from 10.10.10.1 icmp_seq=3 ttl=255 time=0.950 ms 84 bytes from 10.10.10.1 icmp_seq=4 ttl=255 time=1.315 ms 84 bytes from 10.10.10.1 icmp_seq=5 ttl=255 time=0.916 ms PC1>
PC2> ping 11.11.11.1 84 bytes from 11.11.11.1 icmp_seq=1 ttl=255 time=1.340 ms 84 bytes from 11.11.11.1 icmp_seq=2 ttl=255 time=0.979 ms 84 bytes from 11.11.11.1 icmp_seq=3 ttl=255 time=0.621 ms 84 bytes from 11.11.11.1 icmp_seq=4 ttl=255 time=0.710 ms 84 bytes from 11.11.11.1 icmp_seq=5 ttl=255 time=0.952 ms PC2>
PC3> ping 12.12.12.1 84 bytes from 12.12.12.1 icmp_seq=1 ttl=255 time=0.559 ms 84 bytes from 12.12.12.1 icmp_seq=2 ttl=255 time=0.788 ms 84 bytes from 12.12.12.1 icmp_seq=3 ttl=255 time=0.995 ms 84 bytes from 12.12.12.1 icmp_seq=4 ttl=255 time=1.046 ms 84 bytes from 12.12.12.1 icmp_seq=5 ttl=255 time=0.983 ms PC3>
Perhatikan bahwa seluruh client sudah bisa ping ke gateway nya masing-masing. Sekarang kita coba lakukan pengujian ping antar client
PC1> ping 11.11.11.2 84 bytes from 11.11.11.2 icmp_seq=1 ttl=63 time=1.769 ms 84 bytes from 11.11.11.2 icmp_seq=2 ttl=63 time=1.367 ms 84 bytes from 11.11.11.2 icmp_seq=3 ttl=63 time=1.380 ms 84 bytes from 11.11.11.2 icmp_seq=4 ttl=63 time=1.232 ms 84 bytes from 11.11.11.2 icmp_seq=5 ttl=63 time=1.313 ms PC1> ping 12.12.12.2 84 bytes from 12.12.12.2 icmp_seq=1 ttl=63 time=1.198 ms 84 bytes from 12.12.12.2 icmp_seq=2 ttl=63 time=1.592 ms 84 bytes from 12.12.12.2 icmp_seq=3 ttl=63 time=1.288 ms 84 bytes from 12.12.12.2 icmp_seq=4 ttl=63 time=1.385 ms 84 bytes from 12.12.12.2 icmp_seq=5 ttl=63 time=1.121 ms PC1>
PC2> ping 12.12.12.2 84 bytes from 12.12.12.2 icmp_seq=1 ttl=63 time=4.272 ms 84 bytes from 12.12.12.2 icmp_seq=2 ttl=63 time=0.859 ms 84 bytes from 12.12.12.2 icmp_seq=3 ttl=63 time=1.026 ms 84 bytes from 12.12.12.2 icmp_seq=4 ttl=63 time=1.294 ms 84 bytes from 12.12.12.2 icmp_seq=5 ttl=63 time=1.166 ms PC2>
Oke, seluruh client sudah bisa berkomunikasi meski berbeda vlan. Kesimpulannya adalah untuk menghubungkan PC yang berbeda vlan, maka kita membutuhkan sebuah router kemudian mengkonfigurasi virtual interface sejumlah vlan yang ada.

Sampai disini dulu artikel kali ini, semoga bermanfaat dan jangan lupa share ya..


Like the Post? Do share with your Friends.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar

FeedBack

Jika Anda merasa terbantu dengan artikel dari Coretan Bocah IT, silahkan berlangganan GRATIS via email. Dengan begitu, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel baru yang terbit di Coretan Bocah IT

Masukkan Email :

IconIconIconFollow Me on Pinterest