Sebenarnya floating static route itu jika kita terjemahkan ke bahasa kita sehari-hari adalah fail over... Cuma aja cisco bikin istilah sendiri, mungkin biar kelihatan keren.. hehe
Sebagai contoh, perhatikan topologi berikut..
Gambar 1 Topologi static routing |
Konfigurasinya sederhana banget kog.. diasumsikan seluruh router sudah dikonfigurasi ip address seperti topologi ditas, diasumsikan juga seluruh router sudah dikonfigurasi routing static (kecuali R1). Disini kita hanya akan fokus pada R1!
Berikut konfigurasi pada R1
R1(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 12.12.12.2 R1(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 13.13.13.3 2
Hal ini akan menjadikan jalur yang melewati 13.13.13.3 hanya akan digunakan sebagai jalur cadangan. Jalur ini hanya akan aktif jika jalur yang melewati 12.12.12.2 down.
Perhatikan tabel routing di R1 berikut
Perhatikan bahwa jalur yang aktif untuk menuju network 192.168.4.0/24 hanyalah jalur yang melewati 12.12.12.2. Sekarang kita coba down kann jalur iniR1#show ip route ... Gateway of last resort is not set 12.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks C 12.12.12.0/24 is directly connected, Ethernet0/0 13.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks C 13.13.13.0/24 is directly connected, Ethernet0/1 S 192.168.4.0/24 [1/0] via 12.12.12.2 R1#
R1(config)#interface eth0/0 R1(config-if)#shutdown R1(config-if)#exitSekarang kita coba lihat kembali tabel routing di R1
Perhatikan bahwa saat ini R1 akan menggunakan jalur yang melewati 13.13.13.3, hal ini dikarenakan jalur 12.12.12.2 down.R1#show ip route ... Gateway of last resort is not set 13.0.0.0/8 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks C 13.13.13.0/24 is directly connected, Ethernet0/1 S 192.168.4.0/24 [2/0] via 13.13.13.3 R1#
Oke sampai disini dulu pembahasan kita kali ini. nantikan aritkel-artikel selanjutnya ya.. semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar