Minggu, 21 Agustus 2016

Lab 10 - Pentingnya Passive Interface di EIGPR


Sebagai seorang network engineer, kita tidak hanya dituntut untuk bisa membangun sebuah network, namun kita juga dituntut untuk bisa mengamankan network tersebut.

Nah kali ini kita akan belajar bagaimana cara mengamankan sebuah jaringan yang menerapkan rotuing protocol EIGRP. Namun sebelum mengamankan, kita akan praktik menyusup terlebih dahulu.


Oke asumsinya kita punya jaringan seperti ini
Gambar 1 Topologi jaringan EIGRP

Diasumsikan bahwa kita telah mengkonfigurasikan routing EIGRP dikedua router.
R2#show ip eigrp neighbors 
EIGRP-IPv4 Neighbors for AS(51)                                                                                                        
H   Address                 Interface       Hold Uptime   SRTT   RTO  Q  Seq                                                            
                                            (sec)         (ms)       Cnt Num                                                            
0   12.12.12.1              Et0/0             10 00:10:37   13   200  0  3
Oke R1 dan R2 sudah terhubung dengan routing EIGRP. Lanjut misal ada seorang penyusup yang menancapkan sebuah router ke jaringan kita seperti ini
Gambar 2 Ada router penyusup

Tentunya penyusup tidak mengetahui ip address dari R2, namun penyusup yang pintar akan mencari cara bagaimana agar dia mengetahui network dari tetangganya.

Mulai sekarang kita bertindak sebagai penyusup. Tujuan kita adalah mengetahui ip address dari router neighbor dan AS Number dari EIGRP. Jika kita sudah mengetahui dua hal tersebut, maka kita bisa menyusup jaringan EIGRP dengan sangat mudah.

Pertama kita akan mengaktifkan dan memberikan ip address secara acak pada interface yang terhubung ke jaringan yang akan kita susupi. Tujuannya adalah agar kita bisa melakukan debugging terhadap jaringan tersebut
Penyusup(config)#interface et0/0
Penyusup(config-if)#no shutdown
Penyusup(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
Selanjutnya kita debug jaringan tersebut
Penyusup(config)#access-list 100 permit ip any any
Penyusup(config)#do debug ip packet 100
IP packet debugging is on for access list 100
Perintah diatas artinya kita membuat sebuah access list dan melakukan debugging menggunakan access list tersebut. Tujuannya adalah agar kita mengetahui ip address router neighbor kita, berikut hasilnya
*Aug 20 20:03:53.555: IP: s=192.168.2.1 (Ethernet0/0), d=224.0.0.10, len 60, input feature, MCI Check(68), rtype 0, forus FALSE, sendself FALSE, mtu 0
*Aug 20 20:03:53.555: IP: s=192.168.2.1 (Ethernet0/0), d=224.0.0.10, len 60, unroutable 
Dari hasil diatas kita bisa tahu kalau kita mempunyai router neighbor dengan ip address 192.168.2.1, selanjutnya kita bisa mematikan debugnya dan mengkonfigurasi ip address di interface dengan ip address yang satu segmen dengan neighbor
Penyusup(config)#do no debug ip packet 100
IP packet debugging is off for access list 100
Penyusup(config)#interface et0/0
Penyusup(config-if)#ip address 192.168.2.10 255.255.255.0 
Oke lanjut kita lakukan debug lagi, namun kali ini kita akan melakukan debug dengan lebih spesifik, yaitu kita hanya akan debug packet eigrp yang berasal dari 192.168.2.1 (router neighbor). Tujuan debug kali ini adalah mencari AS Number yang digunakan EIGRP
Penyusup(config)#access-list 101 permit eigrp host 192.168.2.1 any 
Penyusup(config)#do debug ip packet 101 dump
IP packet debugging is on (dump) for access list 101
Berikut hasil dari perintah diatas
*Aug 20 20:12:03.567: IP: s=192.168.2.1 (Ethernet0/0), d=224.0.0.10, len 60, input feature
AA8FC2A0:                       0100 5E00000A            ..^...
AA8FC2B0: AABBCC00 01100800 45C0003C 00000000  *;L.....E@.<....
AA8FC2C0: 015815F7 C0A80201 E000000A 0205F29F  .X.w@(..`.....r.
AA8FC2D0: 00000000 00000000 00000000 00000033  ...............3
AA8FC2E0: 0001000C 01000100 0000000F 00040008  ................
AA8FC2F0: 06000300                             ....            , MCI Check(68), rtype 0, forus FALSE, sendself FALSE, mtu 0
*Aug 20 20:12:03.567: IP: s=192.168.2.1 (Ethernet0/0), d=224.0.0.10, len 60, unroutable
Sebuah angka hexa desimal yang diawali 0000000 menunjukkan AS Number yang digunakan oleh EIGRP. Tugas kita selanjutnya sebagai penyusup adalah mengkonversi angka hexa desimal tersebut menjadi desimal, silahkan lihat cara konversi hexa desimal ke desimal

Angka hexa desimal 33 jika kita konversi menjadi desimal adalah 51. Ini artinya AS Number yang digunakan oleh router neighbor adalah 51. Lanjut kita konfigurasi routing EIGRP di router penyusup dengan AS 51
Penyusup(config)#router eigrp 51
Penyusup(config-router)#network 192.168.2.0
Penyusup(config-router)#
*Aug 20 20:22:50.807: %DUAL-5-NBRCHANGE: EIGRP-IPv4 51: Neighbor 192.168.2.1 (Ethernet0/0) is up: new adjacency
Perhatikan bahwa saat ini router penyusup sudah adjency dengan router neighbor, sekarang kita coba lihat tabel routing di router penyusup
Penyusup#show ip route eigrp 
...
Gateway of last resort is not set
      12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
D        12.12.12.0 [90/307200] via 192.168.2.1, 00:01:24,
D     192.168.1.0/24 [90/332800] via 192.168.2.1, 00:01:24,  
Perhatikan bahwa saat ini router penyusup mengetahui seluruh network yang ada menggunakan EIGRP.


Oke pekerjaan kita sebagai penyusup sudah selesai, kita kembali menjadi network engineer. Sebagai network engineer kita harus berfikir bagaimana mengamankan jaringan EIGRP kita.

Dari contoh kasus penysupan diatas, kita bisa simpulkan bahwa konfigurasi passive-interface sangatlah penting. Passive-interface harus dikonfigurasikan pada interface router yang terhubung ke client.

Misal di R2, kita harus mengkonfigurasi passive-interface di eth0/1. Tujuan dari konfigurasi passive-interface adalah agar router tidak mengirimkan paket EIGRP ke interface tersebut.

Oke sekarang kita konfiguarsikan passive interface di R2
R2(config)#router eigrp 51
R2(config-router)#passive-interface eth0/1
Setelah konfigurasi passive-interface, maka penyusup tidak akan bisa melakukan debugging terhadap paket EIGRP lagi.

Oke sampai disini dulu pembahasan kali ini. Jangan lupa untuk selalu mengkonfigurasi passive-interface saat menerapkan routing protocol. Semoga bermanfaat.....

Like the Post? Do share with your Friends.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar

FeedBack

Jika Anda merasa terbantu dengan artikel dari Coretan Bocah IT, silahkan berlangganan GRATIS via email. Dengan begitu, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel baru yang terbit di Coretan Bocah IT

Masukkan Email :

IconIconIconFollow Me on Pinterest