Pesantren IDN Best Moment

Saat tahun ke 6 di SD, rasa sedih dihati muncul karena hendak berpisah dengan teman-teman bermain, khawatir nanti di kehidupan selanjutnya tidak bisa menemukan teman yang sebaik teman-teman di SD.

Tahun ke 3 di SMP, rasa sedih kembali menyelimuti saat hendak berpisah dengan teman-teman yang biasa melakukan hal2 jail bareng. Khawatir di dunia SMK tidak bisa bermain-main asyik seperti halnya bersama teman-teman SMP.

Tahun ke 3 SMK, rasa sedih yang luar biasa kembali melanda, berpisah dengan teman-teman seperjuangan meraih cita bukan lah hal yang mudah untuk dilakukan. Menangis?? Itu hal yang wajar saya kira, dan sepertinya hal yang wajar tersebut terjadi pula padaku.

Dan sekarang..... saya kembali merasakan hal tersebut. Iya, dua hari yang lalu saya berasama teman-teman Pesantren IDN angkatan ke 7 mengadakan acara perpisahan. Dan sudah dua teman saya yang pulang ke kampung halaman. Feri (sudah beberapa minggu yang lalu ) dan Irpan baru saja kemarin tanggal 21 Februari pulang ke Samarinda.

"It's Time to Say Good Bye", mungkin kata-kata itu yang paling tepat saya katakan saat ini. Namun... bukan perpisahan yang selamanya. "Kenapa kita harus berpisah??"

"Kenapa kita harus berpisah??" Karena kita punya jalan masing-masing untuk menuju kesuksesan. Kita akan menempuh jalan yang berbeda dan akan bertemu kembali di puncak. Entah saya atau teman-teman yang akan menunggu di puncak, namun pastikan kita akan bertemu kembali di puncak. In Syaa Allah

18 hingga 19 Februari, saya dan 14 teman saya lainnya mengadakan acara perpisahan Pesantren IDN angkatan ke 7 di Bandung, tepatnya di Ranca Upas Ciwidey. Kita memulai perjalanan sehabis 'asar tanggal 18 februari.

Sungguh perjalanan yang panjang.. saya lupa jam berapa tepatnya kami sampai di ranca upas, tapi yang jelas malam itu sudah sangat dingin, Kami mulai mendirikan tenda mungkin sudah sekitar jam 10 malam.

Hal yang tidak sesuai ekspetasi kami adalah bahwa lokasi disana sangat becek, mungkin karena baru hujan. Tapi justru itu lah yang kami cari, keseruan yang tak kami duga sebelumnya.

Selesai membangun tenda, langsung kami siapkan api untuk bakar-bakar. Waktu itu kami bakar sosis dan jagung.. sungguh makan malam yang luar biasa setelah sekian lama kami tidak makan bersama seperti ini.

Malam yang panjang kami lalui bersama. Selesai makan malam, mungkin sekitar jam 1, kami lanjutkan untuk saling bertukar cerita, saling terbuka satu sama lain, ngobrol dari hati ke hati, saling berterimakasih, saling memaafkan, banyak hal kami ceritakan satu sama lain.

Semakin pagi, semakin dingin menusuk seluruh badan. Jam 1, jam 2, jam 3, sungguh dingin yang luar biasa. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat hingga jam setengah 4 kami baru selesai bertukar cerita. Seluruh badan menggigil waktu itu, dada terasa sesak, mungkin suhu waktu itu sudah dibawah 15 drajad, ada yang bilang sekitar 13 drajad kalau tidak salah.. bisa dibayangkan bagaimana dingin nya..

Jam setengah 4 kami langsung tidur, bermodalkan sarung, saya mencoba menutupi seluruh tubuh untuk sedikit menahan dinginnya pagi itu, hehe..

Sekitar jam 5 kami bangun untuk sholat subuh berjamaan, wudhu dengan air aqua dan beralaskan terpal yang terbasahi air embun kami sholat subuh berjamaan. Mungkin waktu itu adalah sholat subuh terberat yang saya alami selama ini, sungguh dingin yang luar biasa dan rasa ngantuk yang tak tertahan, wajar baru tidur 1 jam.

Usai shubuh, kebetulan ada ketela yang kita bakar tadi malam masih hangat, kami berbagi untuk sekedar meredakan rasa dingin yang masih sangat.. lumayan lah ada makanan anget,, meskipun hanya sedikit.

Pagi hari pemandangan yang sungguh luar biasa, Subhanallah..