Materi ini menurut saya sedikit sulit dijelaskan dengan kata-kata. Jadi kita akan memahami materi ini dengan langsung ngelab. Oke berikut topologi yang akan kita gunakan pada lab ini
Gambar 1 Phyisical Topology |
Gambar diatas menunjukkan phisical topologi. Dari Phisical topologi diatas, kita akan merubah menjadi logical topologi seperti berikut
Gambar 2 Logical topologi |
Kenapa kita harus merubah phisical topologi menjadi logical topologi? Hal ini dikarenakan topologi dalam sebuah jaringan akan berubah secara dinamis. Tentu saja kita tidak mungkin untuk selalu melakukan perubahan phisical topologi setiap ada perubahan topologi jaringan.
Hal yang paling tepat untuk dilakukan adalah hanya melakukan perubahan pada logical topologi, sedangkan pada phisical topologi tidak boleh ada perubahan sedikit pun, karena jika phisical topology berubah, maka akan sangat mempengaruhi jaringan.
Oke langsung saja kita lakukan konfigurasi untuk mengerjakan soal tersebut. Untuk mengerjakan soal tersebut, kita harus mengamati phisical topologi dan logical topologi sekaligus. Dan pengerjaannya juga harus bertahap, jangan bernafsu untuk menyelesaikan semuanya sekaligus.
Pertama kita amati pada R1. Perhatikan bahwa pada logical topologi, R1 hanya mempunyai satu link saja, yaitu vlan 10 (perhatikan e0/0.10). Karena hanya memiliki satu link pada logical topologi, jadi kita bisa mengkonfigurasikan mode access pada interface MLS1 yang mengarah ke R1.
Selanjutnya kita lakukan konfigurasi pada R1MLS1(config)#int e0/0MLS1(config-if)#sw mod ac MLS1(config-if)#sw ac vl 10 % Access VLAN does not exist. Creating vlan 10
R1(config)#int e0/0 R1(config-if)#no sh R1(config-subif)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.0
Oke konfigurasi R1 sudah selesai. Lanjut kita amati pada R2. Perhatikan bahwa R2 memiliki dua link pada logical topologi. Karena R2 memiliki dua link, maka mau tidak mau kita harus mengkonfigurasikan trunk pada interface MLS1 yang mengarah ke R2 di phisical topology.
Lanjut kita konfigurasi pada R2MLS1(config-if)#int e0/1MLS1(config-if)#sw tru enc do MLS1(config-if)#sw mod tr
Sekarang kita lakukan uji coba ping dari R1 ke R2R2(config-subif)#int e0/0 R2(config-if)#no sh R2(config-if)#int e0/0.10 R2(config-subif)#enc do 10 R2(config-subif)#ip add 12.12.12.2 255.255.255.0
R1(config-if)#do ping 12.12.12.2 Type escape sequence to abort. Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 12.12.12.2, timeout is 2 seconds: .!!!! Success rate is 80 percent (4/5), round-trip min/avg/max = 1/1/1 ms
Oke Link antara R1 dan R2 sudah berhasil. Lanjut kita akan mengkonfigurasikan link antara R2 dan MLS3. Ingat bahwa kita tadi sudah mengkonfigurasikan interface MLS1 yang mengarah ke R2 menjadi trunk. Sekarang kita langsung konfigurasi di R2
R2(config-subif)#int e0/0.23R2(config-subif)#enc do 23 R2(config-subif)#ip add 23.23.23.2 255.255.255.0
Lanjut kita konfigurasi di MLS3. Perhatikan bahwa pada logical topologi MLS3 memiliki dua link. Jadi kita harus mengkonfigurasi trunk pada interface MLS1 yang mengarah ke MLS3.
Sekarang kita lakukan konfigurasi pada MLS3MLS1(config-if)#int e0/3MLS1(config-if)#sw tr enc do MLS1(config-if)#sw mod tr
MLS3(config)#vlan 23 MLS3(config-vlan)#exi MLS3(config)#int e0/0 MLS3(config-if)#sw tr enc do MLS3(config-if)#sw mod tr MLS3(config-if)#int vl 23 MLS3(config-if)#ip add 23.23.23.3 255.255.255.0 MLS3(config-if)#no sh
Perhatikan bahwa kita perlu membuat vlan 23 dan mengkonfigurasikan interface trunk pada MLS3. Hal ini dikarenakan MLS3 pada phisical topologi hanya memiliki satu link, yaitu e0/0, sedangkan pada logical topologi MLS3 harus punya dua link. Oke sekarang kita coba lakukan ping dari MLS3 ke R2
MLS3(config-if)#do ping 23.23.23.2Type escape sequence to abort. Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 23.23.23.2, timeout is 2 seconds: ..... Success rate is 0 percent (0/5)
Perhatikan bahwa saat ini MLS3 masih belum bisa melakukan ping ke R2. Kenapa demikian? hal ini dikarenakan pada MLS1 masih belum ada vlan 23. Sekarang kita buat dulu vlan 23 di MLS1
Sekarang kita coba ping lagi dari MLS3 ke R2MLS1(config-if)#vlan 23MLS1(config-vlan)#exit
MLS3(config-if)#do ping 23.23.23.2 Type escape sequence to abort. Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 23.23.23.2, timeout is 2 seconds: .!!!! Success rate is 80 percent (4/5), round-trip min/avg/max = 1/1/3 ms
Oke link antara R2 dan MLS3 sudah berhasil. Lanjut kita akan mengerjakan link antara MLS3 dengan MLS2. Perhatikan pada logical topologi, terlihat bahwa MLS2 hanya akan memiliki satu link, jadi interface MLS1 yang mengarah ke MLS2 hanya perlu kita konfigurasikan dengan mode access
MLS1(config)#int e0/2MLS1(config-if)#sw mod ac MLS1(config-if)#sw ac vl 213 % Access VLAN does not exist. Creating vlan 213
Sekarang kita konfigurasi pada MLS3MLS2(config)#int e0/0 MLS2(config-if)#no sw MLS2(config-if)#ip add 213.213.213.2 255.255.255.0
MLS3(config-if)#vlan 213 MLS3(config-vlan)#exit MLS3(config)#int vlan 213 MLS3(config-if)#no sh MLS3(config-if)#ip add 213.213.213.3 255.255.255.0
Jika kita lakukan ping sekarang? bagaimanakah hasilnya? Tentu saja akan time out, hal ini dikarenakan kita belum membuat vlan 213 di MLS1. Kita buat dulu
Sekarang kita coba lakukan ping dari MLS2 ke MLS3MLS1(config-if)#vlan 213MLS1(config-vlan)#exit
MLS2(config-if)#do ping 213.213.213.3 Type escape sequence to abort. Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 213.213.213.3, timeout is 2 seconds: .!!!! Success rate is 80 percent (4/5), round-trip min/avg/max = 1/1/4 ms
Perhatikan bahwa MLS2 sudah bisa lakukan ping ke MLS3. Oke sampai saat ini kita sudah selesai mengerjakan soal diatas.. Jika mungkin ada yang kurang bisa difahami,.. silahkan ditanyakan di komentar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar