Jumat, 13 Juni 2014

Instalasi Debian Wheezy


Assalamu’alaikum......
Kali ini saya akan sedikit sharing ilmu mengenai cara instal debian wheezy, berhubung saya masih belum terlalu mahir dalam dunia IT, jadi saya mohon koreksinya bilamana ada kesalahan yang saya sampaikan. Ok kita mulai...!
Kita masukkan CD instaler ke CD Room (atau anda juga dapat melakukan instalasi media flashdisk). Setelah anda memasukkan CD installer ke CD Room, restart komputer anda.
Atur boot priority dengan masuk BIOS, biasanya menggunakan tombol F1, F2, F12, atau Del, sesuai dengan jenis dan versi BIOS komputer anda. Berikut tampilan dari Phonex BIOS:


Masuk ke tab "boot"


Pastikan boot priority adalah CD, karena kita akan melakukan instal ulang dengan media CD, caranya anda tinggal arahkan pilihan kepilihan CD kemudian tekan shift dan + atau biasanya dengan F6/F5


Setelah itu tekan F10 untuk menyimpan konfigurasi dan restart, anda pertanyaan apakah anda akan menyimpan konfigurasi? pilih "yes"


Berikut tampilan saat booting lewat CD, pilih “graphical install”, hal itu berarti kita melakukan instalasi metode GUI


Pilih bahasa yang ingin anda gunakan saat instalasi, disini saya menggunakan “bahasa inggris”


Pilih lokasi anda (negara), karena disini tidak tersedia pilihan Indonesia, berarti kita pilih “other”

Pilih “Asia”, karena Indonesia ada di benua Asia

Disini baru tersedia pilihan Indonesia, kita pilih “Indonesia”

Pilih “United States”

Untuk konfigurasi keyboard, kita pilih model “American English”, karena umumnya keyboard yang tersebar di Indonesia adalah keyboard model American English (QWERTY)

Tunggu proses, proses ini adalah proses pendeteksian CD, Mount CD, dll.

Kali ini kita diminta untuk mengkonfigurasi Lan card, disini kita mempunyai dua Lan card dan kita diminta untuk memilih Lan card mana yang akan kita jadikan sebagai “Primary networks interface”, pilih saja yang ada keterangan "eth 0"

Tunggu proses konfigurasi jaringan

Isikan “hostname” (isikan sesuka hati anda, ataupun sesuai dengan kebutuhan)

Isikan “domain name”, jika belum terlalu mengerti gunanya, dapat dikosongkan saja

Isikan pasword untuk super user/root (sesuka hati), super user merupakan seorang user yang mempunyai kewenangan paling banyak dibanding user lainnya

Isikan nama lengkap anda yang akan didaftarkan oleh system sebagai pengguna baru

Isikan nama yang nantinya menjadi nama akun di sistem

Isikan pasword untuk user name yang tadi telah anda tuliskan

Tunggu proses, proses ini adalah proses konfigurasi waktu

Pilih lokasi tempat tinggal anda, hal ini akan berpengaruh dengan waktu, yaitu anda berada di daerah WIB, WITA, atau WITA

Tunggu proses pendeteksian harddisk untuk persiapan partisi

Pilih metode partisi dengan metode “manual”, hal ini bertujuan agar kita lebih memahami konsepnya

Pilih nama harddisk anda

Ada sebuah pertanyaan yang intinya adalah memverifikasi apakah kita akan benar-benar membuat partisi baru, pilih “yes”

Pilih harddisk dengan keterangan “free space”, yang berarti adalah harddisk yang belum dipartisi

Pilih “create a new partition” untuk membuat partisi

Kita akun membuat partisi swap terlebih dulu, partisi ini berfungsi sebagai memori pembantu RAM atau sering disebut memori virtual. Jadi partisi ini akan menjadi RAM jika sistem menjalankan sebuah aplikasi yang berat dan menyebabkan RAM tidak bisa menampungnya. Ukuran dari partisi ini biasanya dibuat 2X ukuran RAM (disini saya menggunakan 4GB)

Pilih saja “primary”, partisi primary merupakan sebuah partisi yang akan pertama kali dibaca oleh sistem saat booting. Kelemahan dari partisi ini adalah bahwa komputer hanya dapat menampung maksimal empat partisi primary, jadi jika kita telah membuat sebanyak empat partisi primary, kita tidak akan bisa lagi membuat partisi, meskipun partisi logical. Sedangkan jika kita membuat partisi logical, komputer dapat menampung hingga 99 partisi

Pilih “beginning”, yang berarti partisi ini diletakkan pada harddisk bagian atas, hal ini bertujuan untuk mempercepat proses pembacaan partisi

Pilih tab “use as”

Pilih “swap area”

Kemudian pilih “done setting up the partition” untuk mengahiri pembuatan partisi swap

Selanjutnya kita akan membuat partisi root, sebenarnya ada banyak sekali partisi di linux, namun untuk pengguna awam disarankan untuk membuat dua partisi saja, yaitu partisi swap dan root. Pilih harddisk dengan keterangan “free space”

Pilih “create a new partition”

Terlihat space partisi yang tersisa. Tidak usah dirubah, karena kita hanya membuat dua partisi. Langsung saja “continue”

Pilih “primary”, karena partisi ini adalah tempat peletakan system, jadi partisi ini adalah partisi yang wajib dibaca pertama saat komputer booting

Pilih “bootable flag” untuk mengaktifkannya, hal ini bertujuan agar komputer menganggap partisi ini adalah partisi tempat disimpannya file boot loader. Partisi ini jika diibaratkan di windows merupakan partisi driver C, dimana partisi ini adalah tempat menyimpan sistem boot loader, dan jangan lupa pastikan di tab "use as" adalah "ext 4 journaling the system", itu merupakan perkembangan terbaru dari ext 2 maupun ext 3

Pilih “done setting up the partition”

Setelah yakin, pilih “finish partitioning and write changes to disk” untuk mengahiri pengaturan partisi

Disini kita ditanya oleh sistem apakah kita akan membuat perubahan pada harddisk, pilih “yes”

Tunggu sedikit proses, yaitu proses instalasi base system

Disini kita ditanya apakan kita akan memindai CD lain, pilih “no”

Kita ditanya apakah kita akan menggunakan network miror, pilih “no”

Tunggu proses konfigurasi apt, apt merupakan sistem manajemen paket yang bertugas mengurus instalasi dan uninstalasi dan penkonfigurasian suatu paket software di distro turnan Debian. APT mempermudah proses manajemen paket di GNU/Linux dengan mengotomatiskan penerimaan, pengkonfigurasian, penginstalan, dan pembuangan software, baik yang bertipe binary maupun souce code

Tunggu proses instalasi software

Disini kita ditanya apakah kita akan mengirimkan pesan bug kepada para pengembang debian, jadi jika kita memilih "yes" dan sewaktu-waktu komputer kita terjadi kesalahan, sistem akan otomatis mengirim pesan kesalahan kepada para pengembang debian. Pilih “no”

Karena kita akan menginstal Debian dekstop, centang pada “Debian desktop environtment” dan “standart system utilities”, kemudian “continue”

Disini proses instalasi software berlanjut. Proses ini merupakan proses yang paling lama, jadi hal ini memerlukan kesabaran anda

Setelah menunggu lama, proses akan berlanjut ke persiapan instalasi grub loader

Disini ada pertanyaan apakah anda akan menginstal grub boot loader, pilih “yes”

Proses instalasi grub loader sedang berlangsung

Selamat, proses instalasi debian telah selesai, pilih “continue” untuk restart

Berikut tampilan grub  boot loader setelah komputer melakukan booting, pilih “Debian GNU/Linux, with Linux 3.2.0-4-686-pae” untuk masuk ke sistem debian anda

Proses pembacaan sistem sedang berlangsung

Disini kita lihat nama rosid, yang tadi kita daftarkan sebagai username, silahkan masukkan pasword anda untuk menikmati sistem operasi open source baru anda.

Sekian yang dapat saya sampaikan, semoga sedikit ilmu tersebut dapat bermanfaat, dan saya mohon koreksi dari anda. Apabila terdapat suatu kesalahan, saya sangat mengharapkan komentar anda. Terimakasih dan Wassalamu’alaikum.......

Like the Post? Do share with your Friends.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar

FeedBack

Jika Anda merasa terbantu dengan artikel dari Coretan Bocah IT, silahkan berlangganan GRATIS via email. Dengan begitu, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel baru yang terbit di Coretan Bocah IT

Masukkan Email :

IconIconIconFollow Me on Pinterest