Senin, 16 Juni 2014

Struktur Direktori Linux

Assalamu'alaikum....
Kali ini saya akan sedikit sharing ilmu mengenai susunan direktori pada Linux khususnya Debian dan turunannnya. Sebelum mengarah kepada contoh kasusnya, perlu kita fahami bahwa struktur direktori di linux sangatlah berbeda dengan struktur direktori di windows. Jika di windows kita sering melihat ada Drive C, Drive D, Drive E, tidak demikian dengan linux, dan perlu anda ketahui bahwa di linux tidak dikenal adanya sebutan Drive seperti halnya di windows, di linux dikenal dengan sebutan direktori. Linux mempunyai sebuah direktori dasar yang menjadi induk dari semua direktori, yaitu direktori root atau dalam linux di tulis “/”. Direktrori tersebut berisi banyak sekali direktroi-direktori, seperti /bin, /boot, /etc, dll. Berikut screenshoot dari direktroi root:


Selanjutnya mari kita ulas satu-persatu direktori-direktori yang ada dibawah direktori root
/bin
Direktrori ini merupakan direktori pada linux yang berisi file-file binary standar seperti bash, bunzip, busybox, bzcmp, dn masih banyak lagi file-file binary lainnya. File-file binary yang ada di direktori ini dapat digunakan oleh semua user baik user biasa maupun super user. Untuk memudahkan mengingat direktori ini sering disebut sebagai user binari dan berikut screenshoot dari direktori /bin


/boot
Direktori ini  berisi file-file boot loader, diantaranya boot/lilo, kernel, initrd, dan system map. Jika system yang digunakan menggunakan partisi LVM ataupun partisi dalam jaringan, ada baiknya dibuatkan partisi kecil tersendiri untuk meletakkan direktori /boot di harddisk dengan file system konvensional. Direktori /boot ini jarang sekali berubah isinya, kecuali jika kita sering bermain-main dengan kernel. Berikut screenshootnya

/dev
Direktori ini merupakan pseudo file system, yaitu direktori yang isinya sebenarnya bukan benar-benar file. Isi dari direktori /dev ini berkaitan dengan perangkat-perangkat yang terdapat pada system. Misalkan untuk informasi port serial yang terletak di direktori /dev/tty01, maka akan diterjemahkan di partisi dalam harddisk sebagai /dev/sda7.  Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari device. Berikut screenshootnya

/etc
Direktori ini berisi file-file konfigurasi sistem. Mayoritas konfigurasi dari aplikasi-aplikasi dan layanan-layanan tersimpan di direktori ini, misalnya di direktori “/etc/init.d” tersimpan konfigurasi bagaimana sebuah layanan dijalankan, di direktori “/etc/rc*.d” tersimpan konfigurasi untuk menentukan service yang dijalankan untuk tiap-tiap sesi init, dan lain sebagainya. Biasanya file-fiel di direktori  ini  hanya boleh diubah oleh super user, berikut screenshootnya

/home
Semua file-file pribadi masing-masing user tersimpan di direktori ini dengan nama user masing-masing sebagai pengelompokannya. Didalam direktori /home/nama-user tersimpan konfigurasi-konfigurasi yang spesifik dengan user tersebut. Oleh karena itu, berbeda user bisa mendapat lingkungan dan tampilan yang jauh berbeda, dan perlu anda ketahui bahwa kita tidak bisa melihat ataupun mengakses  direktori /home milik user lain. Jadi misalkan system debian kita mempunyai 3 user yang berbeda, maka hanya akan ada satu folder saja didirektori /home dengan nama user yang kita pakai, dan jika kita berganti user, otomatis folder yang ada di direktori /home juga akan berganti. Direktori /home merupakan direktori yang paling dekat dengan user, karena direktori ini berisi dokumen-dokumen pekerjaan hingga file-file hiburan seperti mp3, film, dan foto-foto yang dimiliki oleh user. Oleh karena itu, untuk membatasi agar file-file pribadi user tidak mendesak file-file system, sangat umum untuk meletakkan direktori /home di partisi yang terpisah. Hal ini dapat menahan file-file yang disimpan user hingga total ukuran tertentu tanpa mengganggu ruang gerak system. Berikut screenshoot dari direktori /home

/lib
Direktori ini  berisi file-file library dari semua aplikasi binari yang tersimpan dalam direktori  /sbin dan /bin. Konsep penggunaan library ini yaitu membuat aplikasi di linux agar dapat menghemat ukuran.   File-file library ini juga digunakan untuk mendukung kerja kernel Linux, berikut screenshootnya

/media
Direktori ini merupakan direktori untuk menyimpan direktori-direktori mount point. Perlu anda ketahui, jika kita membuat komputer dual boot antara linux dengan windows, Drive C, Drive D, ataupun Drive E yang ada di windows hanyalah dianggap removable disk oleh linux. Jadi jika kita ingin melihat isinya kita harus memount Drive tersebut, tidaklah susah untuk memount sebuah drive, yaitu tinggal kita doble klik saja, atau selayaknya jika kita membukan drive di windows. Setelah drive tersebut termount, otomatis nama drive tersebut ada di direktori /media. Pada distro-distro modern, sudah memberikan fasilitas untuk menampilkan divece yang di mount ke depan desktop, jadi kita tidak perlu susah-susah lagi pergi ke direktori /media untuk dapat mengakses sebuah device. Bahkan drive tersebut juga dapat kita unmount atau di windows sering kita sebut dengan eject. Berikut screenshootnya

/mnt
Pada linux yang masih menggunakan kernel 2.4.x untuk tempat mount pint berada di direktori /mnt. Dikarenakan pada sistem berbasis kernel 2.6.x sudah menggunakan direktori /media, maka direktori /mnt ini umumnya kosong. Direktori ini bisa juga dijadikan mount point pada saat system rescue atau troubleshooting. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari mount. Berikut screenshootnya

/opt
Direktori /opt saat ini jarang digunakan. Beberapa paket software terpisah menggunakan direktori untuk menyimpan file-file tambahan yang sifatnya hanya optional. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari optional. Berikut screenshootnya

/proc
Direktori /proc juga merupakan pseudo file system yang mirip dengan /dev. Bedanya direktori ini murni hanya berkaitan dengan sistem dan tidak menyangkut pada device. Jika kita melakukan pengecekan ukuran penggunaan space, jangan terkceoh dengan direktori /proc yang tercatat menunjukkan memakan space sangat besar. Segala macam space yang tertulis disitu sama sekali tidak terdapat di dalam media penyimpanan harddisk. Jadi direktori /proc sebenarnya tidak ada sama sekali. Isi dari /proc ini adalah infomasi dari sistem, tetapi jika kita mengubah isi informasi dari beberapa file /proc juga dapat mengubah sifat jalannya sistem. Jangan takut apabila sistem berubah menjadi aneh tatkala kita mengubah isi /proc. Selama pengubahan isi hanya menggunakan echo, maka dengan merestart system, maka isi /proc pun akan langsung kembali ke semula. Misalkan kita ingin melakukan forwarding network, maka informasi pada /proc/sys/net/ipv4/ip_forward yang semula berisi 0 tinggal di ubah menjadi 1. Misalkan kita melihat informasi processor, maka kita dapat melihat dalam /proc/cpuinfo. Tapi jangan harap dengan mengedit /proc/cpuinfo maka kita akan mendapat cpu yang bekerja dengan clock cycle yang lebih menakjubkan.
/sbin
Sama seperti direktori bin, tetapi hanya super user yang dapat menggunakan file-file binary tersebut mengingat fungsi-fungsi binary yang terdapat di direktori ini untuk maintenance sistem. Berikut screenshootnya
/selinux
Direktori ini merupakan kependekan dari Security Enhanced Linux. Ini adalah penambahan pada sisi kernel Linux untuk meningkatkan keamanan (dengan resiko beberapa program menjadi tidak jalan, karena ada proteksi yang terkadang berlebihan). Untuk server, ini adalah langkah yang baik, namun untuk pengguna biasa dianggap lebih merepotkan, jadi banyak yang menonaktifkan fungsi ini.

/srv
Merupakan direktori yang berisi data untuk layanan HTTP, FTP, dan lain-lain yang ditawarkan oleh sistem. Berikut screenshootnya

/sys
Direktori ini berisi informasi yang berkaitan dengan kernel, device dan firmware. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari system

/tmp
Merupakan file sistem yang menyimpan file-file sementara yang dibutuhkan sebuah aplikasi yang sedang berjalan. Beberapa distro akan otomatis membersihkan isi dari /tmp sewaktu reboot. Direktori /tmp memiliki mode yang sangat terbuka sehingga mudah untuk ditulisi oleh siapa saja. Didalam /var/tmp juga digunakan sebagai penyimpanan file-file sementara, bedanya /var/tmp dengan /tmp yaitu /var/tmp tidak akan dibersihkan saat system reboot. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari temporary

/usr
Sebuah sub-hirarki dari root filesistem di simpan didalam /usr. Didalam /usr tersimpan aplikasi dan utiliti yang spesifik dengan user. Jika kita melihat kedalam direktori /usr maka kita juga akan menemukan direktori yang mirip dengan direktori bin, sbin dan lib. Hanya saja, aplikasi dan librari yang terletak di /usr tidak terlalu kritikal untuk sistem. Untuk istilah mudahnya, /usr merupakan tempat dimana user menginstall aplikasi sendiri yang bukan official dari distro. Misalkan menginstall melalui tar-ball, atau paket yang dibuat sendiri. Jika pengguna termasuk orang yang sering menambah-nambah aplikasi sendiri diluar bawaan paket yang disediakan untuk distro itu, maka direktori /usr sudah dipastikan akan cepat sekali membengkak. Ada baiknya untuk sistem yang penggunanya seperti itu, /usr di berikan partisi sendiri. Untuk aplikasi yang bisa langsung dijalankan, sistem linux akan membaca secara bersamaan yang ada di /bin dan di /usr/bin begitu juga untuk /sbin dan /usr/sbin. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘user’.

/var
Direktori /var merupakan direktori yang isinya sangat dinamis. Jika digunakan didalam server. Sangat dianjurkan /var ini untuk diletakkan di partisi terpisah dikarenan direktori /var dapat membengkak dengan sangat cepat, dan ketika kapasitas file system membengkak, maka dapat menyebabkan permasalahan pada operasional dari sistem. Selain itu, dengan membuat partisi sendiri untuk direktori /var juga dapat mencegah internal fragmentasi, dan proses pencarian file tidak terlalu jauh, hanya seputar cylinder itu-itu saja.Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari variative.

/lost+found
Di direktori ini linux menyimpan file-file yang berhasil di recovery saat sistem crash. Dengan melihat kedalam direktori ini mungkin kita dapat menemukan file-file yang hilang.

Like the Post? Do share with your Friends.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar

FeedBack

Jika Anda merasa terbantu dengan artikel dari Coretan Bocah IT, silahkan berlangganan GRATIS via email. Dengan begitu, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel baru yang terbit di Coretan Bocah IT

Masukkan Email :

IconIconIconFollow Me on Pinterest